Juni 2013 - EL-KAMIL CENTRE
Headlines News :

HUKUM JIARAH BAGI WANITA

Written By SahatiTravel on Senin, 17 Juni 2013 | 20:13

PERTANYAAN :
Assalamualaikum . . . . Maaf mau nanya ? Apakah benar orang perempuan tidak boleh datang ke

JAWABAN :
Ucapan At Tirmidzi Ketika izin ziarah kubur beliau berikan, maka kebolehan berziarah kubur itu berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan”. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: “Ini adalah pendapat mayoritas Ulama dengan ketentuan wanita itu aman dari fitnah. Kebolehan wanita Ziarah kubur itu diperkuat oleh Hadis bersumber dari Anas (diriwayatkan Al Bukhari, pen) yang menyebutkan bahwa suatu ketika Nabi Muhammad SAW melewati seorang wanita yang sedang menangis di kuburan. Nabi SAW bersabda: “Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah

Referensi : Tuhfatul Ahwadzi Juz 3 halaman 504

قَوْلُهُ : ( فَلَمَّا رَخَّصَ دَخَلَ فِي رُخْصَتِهِ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ ) قَالَ الْحَافِظُ اِبْنُ حَجَرٍ : وَهُوَ قَوْلُ الْأَكْثَرِ وَمَحَلُّهُ مَا إِذَا أُمِنَتْ الْفِتْنَةُ . وَيُؤَيِّدُ الْجَوَازَ حَدِيثُ أَنَسٍ قَالَ : مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ : " اِتَّقِي اللَّهَ وَاصْبِرِي إِلَخْ "

Syifa Auliea >>> Sebagian ahli ilmu berpendapat larangan Ziarah Kubur bagi kaum wanita ini adalah sebelum Nabi Muhammad SAW memberikan dispensasi untuk Ziarah kubur. Ketika izin ziarah kubur beliau berikan, maka kebolehan berziarah kubur itu berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan. Sebagian lain berpendapat bahwa dimakruhkannya kaum wanita ziarah kubur adalah karena kurangnya kesabaran serta banyaknya keluh kesah

Referensi : Lihat Sunan At Tirmidzi Juz 3 halaman 372

وَقَدْ رَأَى بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ هَذَا كَانَ قَبْلَ أَنْ يُرَخِّصَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فِى زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَلَمَّا رَخَّصَ دَخَلَ فِى رُخْصَتِهِ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّمَا كُرِهَ زِيَارَةُ الْقُبُورِ لِلنِّسَاءِ لِقِلَّةِ صَبْرِهِنَّ وَكَثْرَةِ جَزَعِهِنَّ
Referensi

كتاب الشرواني ج ٣ ص ٢٠٠

وتكره) للخناثى و (للنساء) مطلقا خشية الفتنة ورفع أصواتهن بالبكاء نعم تسن لهن زيارته صلى الله عليه وسلم. قال بعضهم وكذا سائر الأنبياء والعلماء والأولياء. قال الأذرعي إن صح فأقاربها أولى بالصلة من الصالحين إلخ
Referensi
كتاب مذاهب الأربعة ج ٢ ص ١٤٠
وكما تندب زيارة القبور للرجال تندب أيضاً للنساء العجائز اللاتي لا يخشى منهن الفتنة إن لم تؤد زيارتهن إلى ندب أو النياحة، وإلا كانت محرمة. أما النساء التي يخشى منهن الفتنة، ويترتب على خروجهن لزيارة القبور مفاسد، كما هو الغالب على نساء هذا الزمان، فخروجهن للزيارة حرام، باتفاق الحنفية، والمالكية، أما الحنابلة والشافعية قالوا: يكره خروج النساء لزيارة القبور مطلقاً، سواء كن عجائز أو شواب إلا إذا علم أن خروجهن يؤدي إلى فتنة أو وقوع محرم. وإلا كانت الزيارة محرمة

kuburan,katanya haram . Kebanyakan kitakan setiap hari jum'at membacakan surat yasin dan datang ke kuburan,Apa hukumnya buat kaum hawa itu sendiri kalau datang ke kuburan : Makasi (Ma'assalama)
 MADZAAHIBUL ARBA'AH 2/140

seperti halnya di sunnat kannya ziaroh kubur bagi seorang laki laki, juga di sunahkan ziaroh kubur bagi perempuan yg tua renta yg tidak d hawatirkan terjadinya fitnah, dg catatan tidak mendatangkan kegalauan yg sangat dan niahah(sambat"). Dan boleh bagi perempuan yg masih muda jika di sertai mahromnya. Sedangkan bagi perempuan yg masih muda yg dhawatirkan terjadinya fitnah seperti halny perempuan d zaman sekarang yang berziaroh yg berdampak negatif maka berziaroh kubur hukumnya haram dg kesepakatan malikiah dan hanafiyyah. Kalangan hanabilah dan syafiiyyah mereka berpendapat bahwasa berziaroh kubur bagi wanita yg tua ataupun yg muda hukumnya makruh jika d ketahui akan terjadi fitnah atau menyebabkan pada perkara yg di haromkan kecuali d sertai mahrom.

DAFTAR DIRECTORI SUBMIT WEB

Written By SahatiTravel on Rabu, 12 Juni 2013 | 22:12

 Daftar direktori dengan pengisian manual namun ada pilihan untuk bayar/tidak dan ingin mencantumkan link balik (reciprocal).
1.   http://www.freedirectorysubmit.com/submit.php
2.   http://www.arealdirectory.com/submit.php
3.   http://www.listtodirectory.net/submit.php
4.   http://www.list2.org/submit.php
5.   http://www.webs411.biz/submit.php
6.   http://www.tigerwebdirectory.com/submit.php
7.   http://www.listtodirectory.biz/submit.php
8.   http://www.directoryrate.com/directory-add.php

Beberapa direktori yang mengharuskan daftar sendiri (manual), beberapa dari Indonesia
1.   http://www.dmoz.org
2.   http://www.ultisearch.co.uk
3.   http://indirectory.2ya.com
4.   http://www.scrubtheweb.com/addurl.html
5.   http://officialsearch.com/submit.html
6.   http://www.walhello.com/addlinkgl.html
7.   http://www.infotiger.com/addurl.html
8.   http://www.seometer.com/add.php
9.   http://ecuffo.com/web-directory/cncat_add.php
10. http://www.deeplinked.com/submit.html
11. http://dir.web.id/info/addurl.php?cat=komputer-internet/web_directory
12. http://dir.web.id/directory.php?cat=komputer-internet/web_directory
13. http://www.kotavirtual.com/reg.php
14. http://www.sentrainfo.com/new_business.php
15. http://www.direktoribisnis.co.id/home/register

Beberapa Direktori dari Filipina & Malaysia
16. http://www.directoryseed.com
17. http://www.directoryspeed.com
18. http://www.directorypeek.com
19. http://www.keepdirectory.com
20. http://www.huladirectory.com
21. http://dir.malaxi.com/suggest_link.php

HIJAB SYAR'I

 Karena berbusana muslimah yang syar’i merupakan ibadah syar’i yang wajib, memiliki pahala yang besar. Pahala ini bermula ketika menggunakannya dan berakhir dengan melepasnya
    Perlu saudari ketahui, bahwa saudari senantiasa berada dalam keadaan ibadah apabila:
    Saudari tetap berada di dalam rumah dan tidak keluar darinya kecuali untuk suatu kepentingan.
    Atau apabila saudari keluar rumah demi satu kepentingan dan saudari selalu menjauhi tempat-tempat berkumpul kaum pria
    Atau apabila saudari melewati kaum pria namun saudari tetap dalam keadaan berhijab, karena saat itu saudari telah mematuhi perintah Allah. Dia berfirman: “Dan hendaklah kalian diam di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj seperti orang-orang jahiliyyah yang pertama.” (QS. Al-Ahzab 33).
    Karena menggunakan hijab syar’I merupakan salah satu jihad fi sabilillah, khususnya pada zaman ini di mana musuh-musuh Islam berusaha untuk memerangi hijab muslimah ini agar mereka menguasai umat ini.
    Menggunakan hijab syar’i dapat menjaga seorang muslimah dari berbagai kejahatan: Pandangan hasad, kesurupan, kejahatan Jin dan Manusia, sehingga mereka segan keada saudari. Allah  berfirman: “Karena (dengan hijab Syar’I itu) mereka akan lebih dikenal maka mereka tidak dianiaya.” Dikenal sebagai wanita yang menjaga kehormatannya, wanita yang terhormat dan jauh dari keraguan. Sehingga orang-orang yang sakit hatinya tidak berusaha menggodanya.
    Karena menggunakan hijab syar’i sebagai tanda kehormatan seorang wanita, dan kekuatan agama dan akalnya serta menandakan jauhnya dari berbagai keraguan. Dan inilah sifat terpenting yang diinginkan oleh seorang pria yang mencari pendamping hidup.
    Pahala orang yang mengikuti jejak langkah saudari dalam berhijab dari wanita-wanita lain yang sebelumnya meremehkan urusan hijab. Rosulullah  bersabda: “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan maka baginya pahala orang yang mengamalkannya.” (HR. Muslim). “Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk, pahalanya seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun juga.” (HR. Muslim).
    Mengunakan hijab adalah jalan menuju keselamatan dari berbagai kejelekan yang semestinya menimpa saudari, seperti tabarruj, gaul dan selamatnya orang lain karena saudari.
    Dengan menggunakan hijab berarti saudari telah berda’wah kepada Dienul Islam, karena dengan melihat hijab muslimah manusia tergugah untuk mengetahui lebih mendalam tentang Dienul Islam, Maka saudari adalah seorang juru da’wah.
    Menggunakan hijab muslimah adalah sebab bersihnya hati. Allah  berfirman: “Hal itu lebih bersih bagi hati kalian dan hati mereka.”
    Dengan memakai hijab muslimah saudari akan mendapatkan sabar di atas perintah Allah  karena kesulitan-kesulitan dan kendala yang dihadapi. Allah


 SIFAT HIJAB SYAR’I BAGI WANITA MUSLIMAH
Apakah Saudari tahu sifat hijab syar’i (pakaian muslimah yang disyari’atkan) ?

    Menutup seluruh tubuh.
    Tidak berbentuk pakaian hias atau mengandung perhiasan seperti gambar-gambar, accessories dan tulisan-tulisan
    Tebal tidak tembus pandang, sehingga tidak menampakkan apa yang ada di balik pakaian tersebut.
    Lebar dan longgar tidak ketat, sehingga tidak menampakkan bagian-bagian anggota tubuh.
    Tidak menyerupai pakaian pria dan pakaian wanita-wanita kafir.
    Tidak berparfum dan berwangi-wangian apabila hendak melalui kaum pria.

HIKMAH MENGUAP

Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh.
Dan hal ini terjadi ketika kita sedang kantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian.
Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam !!! Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung.

Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan “menguap” ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.


Adab Menguap Dalam Islam

Banyak dari kaum muslimin menyangka bahwa menguap adalah perkara yang lazim sebagaimana lazimnya seseorang merasakan kantuk, lapar, atau yang lainnya. Ternyata, ada perkara yang luput dari pengetahuan kita tentang menguap ini.

Menguap disebabkan beratnya beban diri yang akan mengakibatkan lalai, malas, serta jeleknya pemahaman seseorang. Menguap merupakan perkara yang jelek sebab menguap membawa kepada perkara yang dibenci oleh syariat berupa sikap malas, lalai, serta pemahaman yang jelek sebagaimana telah disebutkan. Lalu bagaimana pandangan syariat tatkala menguap datang menghampiri seseorang?

Menutup Mulut dengan Tangan
Karena menguap merupakan sesuatu yang dibenci syariat, syaithan pun menyukainya. Terbukanya mulut karena sesuatu yang dibenci syariat ini adalah jalan masuk yang lapang bagi syaithan untuk mengganggu manusia. Syaithan bisa masuk ke tubuh manusia melewatinya. Oleh sebab itulah syariat memerintahkan kita untuk menutup mulut tatkala menguap. Hal ini sebagaimana telah disebutkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda yang artinya,

    “Apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ia meletakkan tangannya di mulutnya karena syaithan akan memasukinya.” (HR. Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Adabul Mufrad)

Syaithan tidak hanya menunggu-nunggu kesempatan untuk masuk ke dalam tubuh manusia tatkala menguap. Bahkan, menguap itu sendiri timbul dari sebab perbuatan syaithan. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan,

“Sesungguhnya menguap dari syaithan.” (Diriwayatkan dalam Adabul Mufrad, shahih)

Menahan Diri dari Menguap
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah memerintahkan kita untuk menahan diri dari menguap sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

    “Menguap berasal dari syaithan. Apabila salah seorang dari kalian menguap, hendaknya ia melawan semampunya. Jika dia sampai berucap ‘hah’ (tatkala menguap) maka syaithan akan tertawa karenanya.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad)

Pembaca, bagaimana sekiranya seseorang menguap dan ia tidak melaksanakan apa yang diperintahkan (oleh syariat, -admin)? Tentu syaithan akan bergembira dan tertawa karenanya. Dan, bertambah lagi kesempatannya untuk mengganggu anak Adam. Lalu, apakah seorang muslim rela musuh mereka menertawainya dan bergembira karena telah berhasil memperdayainya? Bukankah seseorang akan memperlakukan musuh sebagaimana seorang musuh?

    “Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka perlakukanlah ia sebagai seorang musuh.” (QS. Fathir: 6)

Wallahu a’lam bish-shawab.

Sumber: Syarh Shahih Al-Adab Al-Mufrad

TERTAWA DALAM ISLAM

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ
“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 7435)
Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa dia berkata:
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَجْمِعًا ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, beliau biasanya hanya tersenyum.” (HR. Al-Bukhari no. 6092 dan Muslim no. 1497)
Penjelasan ringkas:
Sebaik-baik perkara adalah yang sederhana dan pertengahan. Tatkala Islam mensyariatkan untuk banyak tersenyum, maka Islam juga melarang untuk banyak tertawa, karena segala sesuatu yang kebanyakan dan melampaui batas akan membuat hati menjadi mati. Sebagaimana banyak makan dan banyak tidur bisa mematikan hati dan melemahkan tubuh, maka demikian pula banyak tertawa bisa mematikan hati dan melemahkan tubuh. Dan jika hati sudah mati maka hatinya tidak akan bisa terpengaruh dengan peringatan Al-Qur`an dan tidak akan mau menerima nasehat, wal ‘iyadzu billah.
Karenanya tidaklah kita temui orang yang paling banyak tertawa kecuali dia adalah orang yang paling jauh dari Al-Qur`an.
Adapun hukum banyak tertawa, maka lahiriah hadits Abu Hurairah di atas menunjukkan haramnya, karena hukum asal setiap larangan adalah haram. Apalagi disebutkan sebab larangan tersebut adalah karena bisa mematikan hati, dan sudah dimaklumi melakukan suatu amalan yang bisa mematikan hati adalah hal yang diharamkan.
Adapun tertawa sesekali atau ketika keadaan mengharuskan dia untuk tertawa, maka ini adalah hal yang diperbolehkan. Hanya saja, bukan termasuk tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam jika seorang itu tertawa sampai terbahak-bahak. Karenanya tertawa terbahak-bahak adalah hal yang dibenci walaupun tidak sampai dalam hukum haram, wallahu a’lam.

HIKAH DI BALIK SABAR

Written By SahatiTravel on Selasa, 04 Juni 2013 | 06:09

Kata musibah seringkali diulang dalam Al Qur’an untuk makna peristiwa atau bencana yang menimpa. Dan
Allah tegaskan bahwa itu terjadi karena izin-Nya. Ini menunjukkan bahwa di atas segala kekuatan ada kekuatan Allah. Bahwa manusia di alam ini hanya makhluk yang lemah, maka tidak pantas merasa diri berkuasa. Lalu bertindak seenak nafsunya. Tanpa memperhatikan rambu-rambu yang Allah turunkan. Lebih jauh, setiap musibah yang menimpa juga memperlihatkan bahwa alam ini di bawah kendali Allah. Sebab Dialah memang Pemiliknya. Maka tidak pantas manusia di muka bumi ini mengabaikan-Nya. Namun kenyataan sejarah selalu dipenuhi contoh-contoh manusia yang membangkang. Manusia yang berani melawan Allah. Manusia yang merasa tidak butuh kepada tuntunan-Nya. Sehingga wahyu yang Allah turunkan dianggap tidak penting. Bahkan tidak sedikit manusia yang meragukan Al-Qur’an dan sunnah Rasul-Nya. Akibatnya berbagai perilaku manusia semakin jauh dari apa yang Allah inginkan. Perzinaan di mana-mana dianggap biasa, padahal Allah melarangnya. Harta haram dibanggakan, padahal itu harta yang paling Allah benci. Kedzaliman di mana-mana terjadi, padahal Allah mengharamkan atas diri-Nya kedzaliman dan lain sebaginya.

Ini semua tentu dimurkai oleh Allah. Dan dalam Al-Qur’an, misalnya surah Al-Fajr, Allah menjelaskan bahwa turunnya adzab sebenarnya bukan semata fenomena alam – seperti yang banyak dipahami manusia modern – melainkan ada sebab yang diperbuat oleh manusia sendiri. Itulah kisah adzab yang menimpa kaum Aad, kaum Tsamud dan kaum Fir’un. Dari sini kita belajar bahwa bencana tetap di luar kemampuan manusia, karena Allah langsung yang mengendalikannya. Dan manusia tidak punya pilihan –apapun upaya yang dilakukan – kecuali hanya tunduk dan patuh kapada Allah sepenuh hati dan semaksimal kemampuan. Jangan ulangi kembali dosa-dosa yang membuat Allah murka. Jauhi segala apa yang Allah haramkan. Ingat Allah mempunyai tujuan dan aturan. Maka sebagai makhluk, manusia harus tahu diri. Jangan menganggap dirinya sama dengan Allah. Lalu merasa independen dan menganggap dirinya bisa bertahan hidup tanpa Allah. Segeralah bertaubat, selamatkan kemanusiaan. Hindari mengagungkan kepentingan peribadi di atas kepentingan umum. Karena seringkalai kedzaliman terjadi karena nafsu mendahulukan kepentingan pribadi. Ingat bahwa semakin banyak kedzaliman pasti akan semakin banyak kerusakan di muka bumi. Dan semakin banyak kerusakan, kemaksiatan dan dosa-dosa pasti akan semakin mempercepat turunnya azab Allah swt.

Renungkan ayat berikut (dalam surah Al-Fajr 6-13) Allah menegaskan setelah menyebutkan tiga contoh kaum yang pernah maju dari segi peradaban dunia yaitu: kaum Aad, Tsamud dan Fir’un: Allah berfirman:

Alladziina thagahaw fil bilaad, faaktsaruu fiihal fasaad, fashaabba alaihim rabbuka sawtha adzaab (mereka telah berbuat kerusakan di negeri mereka, maka menyebarlah kerusakan di negeri tersebut, lalu Allah timpakan adzab yang pedih atas mereka).”

Memang tidak semua musibah minimpa orang-orang yang bejat. Ada juga contoh-contoh orang baik yang mendapatkan musibah. Berdasarkan ini tidak semua musibah yang menimpa harus kita pahami sebagai adzab. Setidaknya ada tiga makna di balik setiap musibah yang menimpa manusia: Pertama, bila itu menimpa sekelompok manusia yang semuanya kafir itu adalah adzab, seperti yang Allah timpakan atas kaum Adz, Tsamud dan Fir’un. Kedua, bila ia menimpa sekelompok manusia yang beriman, sebagiannya patuh sementara sebagian yang lain pendosa, itu adalah peringatan, agar tida dilanjutkan dosa-dosa tersebut. Ketiga, bila itu menimpa sekelompok kaum yang shaleh, itu ujian, untuk mencuci dosa-dosanya serta menaikkan derajatnya di dunia dan di surga. Karenanya Allah berfirman: “Wabasysyirish shaabiriin (dan berilah kabar gembira bagi mereka yang sabar).” Maksudnya bahwa sayarat untuk lolos dari setiap musibah adalah sabar: sabar mentaati Allah, sabar menjauhi kemaksiatan dan sabar menjalani ujian-Nya.

Semoga segala musibah yang menimpa kita semakin menguatkan hakikat kesabaran dalam jiwa. Dan membuat kita semakin dekat kepada Allah secara jujur kapan pun dan di mana pun kita berada, bukan sekedar ingat secara basa-basi di saat musibah menimpa. Ingat, Allah selalu melihat hakikat keimanan kita: “Innarabbaka labil mirshaad.” Wallahu a’lam bishshawab.





Comments

 
Support : DIM Centre | EL KAMIL
Copyright © 2014. EL-KAMIL CENTRE
Jl. Kamarung No 27 Citeureup Kota CIMAHI 40512
Phone 082240002354